Jumat, 11 November 2011

Jin dan Manusia diciptakan untuk menyembah Allooh. Bukan yang lainnya.

Dikisahkan ada tim dari stasiun tv swasta yg ingin menguak sejarah makam ulama.

Seperti biasa, mereka menggunakan mediator yang nantinya akan kemasukkan jin dan diajak berkomunikasi.

Yang menarik disini adalah ketika jin tersebut disinggung tentang agama Islam, ternyata pemahaman Islamnya lebih dalam dari pada host pembawa acaranya.

Ketika jin bertanya pada host acara tentang syahadat, maka dijawab dengan pengetahuan seadanya, kontan jin pun meluruskan. Kurang lebih bahasanya "Awakmu ki ojo mung dadi saksi palsu, opo toh siro ngerti maknane nyekseni ingsun ne setemene kanjeng Nabi Muhammad iku utusane gusti Allooh, opo siro ngerti maknane seksi, opo siro ngerti kanjeng Nabi Muhammad. Host terdiam, bingung mau jawab apa lagi, mungkin dalam hatinya berkata jinnya lebih pintar pengetahuan islamnya. Belum habis dia berfikir, si jin melanjutkan perkataannya. "Dadi seksine kanjeng nabi kui nganggo rasa, karsa, ati, keyakinan agama, ojo mung nganggo akal sebab siro ora menangi kanjeng Nabi". Ketika tim menanyakan masalah pusaka yang dimiliki ulama yang dikubur disitu, si jin menjawab " ora ono pusaka koyo kui, kui mung adate masyarakat. Pusakane mung lathi lan laku, lathine kudu bener ben iso digugu, lakune yo kudu bener ben iso ditiru. Pusakane ya mung kui". Akhirnya dengan penjelasan tersebut, tim menyudahi pencariannya.

Dari cerita di atas seharusnya kita malu sebagai manusia, kok jin saja dapat seperti itu imannya. Kita manusia adalah sebaik-baiknya mahkluk yang diciptakan Allooh, tapi mengapa akhlak kita masih rendah, bahkan lebih rendah dari hewan sekalipun. Na'udzu billaahi min dzalika.

Semoga ada hikmah yang dapat diambil dan dapat menyadarkan kita bahwa sesungguhnya jin dan manusia diciptakan untuk menyembah Allooh. Bukan yang lainnya.


Published with Blogger-droid v2.0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar